Review Timnas U-19 vs Yaman U-19: Jurang Lebar Pemain Utama Dan Pelapisnya

Pada 26 May 2014 04:51 WIB

FDSInews – Melawan Yaman U19 untuk yang kedua kalinya, Timnas U19 Indonesia menurunkan muka-muka baru di starting elevennya. Seperti biasa, skema 4-3-3 diusung coach indra untuk mengejar ball position dan agresifitas menciptakan peluang. Sedangkan Yaman mengusung pola 3-5-2 dengan harapan dapat menguasai lapangan tengah, dan meredam pepepa (pola pendek-pendek panjang) ala Timnas U19.

pelapis

skema timnas U-19 dengan pemain pelapis

15 Menit pertama tempo berjalan sedikit lambat dan monoton, Timnas U19 yang dipimpin Sahrul kurniawan (kapten) masih bermain hati-hati. Aliran bola masih belum berjalan seperti biasanya, lini tengah sedikit di kuasai Yaman. Kemampuan Ihsan mengggantikan peran evan dimas masih belum terlihat. Salah passing dari timnas U19 dan keberanian yaman menumpuk 5 pemain di tengah menyebabkan terjadinya permainan sengit di tengah.

30 menit pertandingan berjalan permainan mulai hidup, sayap kanan yang di tempati septian mulai memberikan tekanan. Beberapa kali septian memberikan umpan mendatar dan crossing yang cukup bagus sayangnya belum menghasilkan gol. Martinus terlihat kesulitan meladeni pressing pemain belakang Yaman, beberapa umpan lambung direct belum mampu dimenangkannya.

Hingga babak pertama berakhir skor masih tanpa gol. Secara umum Timnas U19 yang sebagian besar adalah tim pelapis ini bermain lumayan. Peran Hendra sandi dalam mengambil tendangan bebas dan akurasi tendangan jarak jauh juga mulai terlihat . Sayap kiri yang di galang Miftahul hamdi masih belum segarang ilham udin, meski berhasil membuat penetrasi yang bagus. Penampilan lini belakang yang di galang Sahrul bermain lumayan lugas menghalau penyerang Yaman.

10 menit babak kedua berlangsung, TimnasU19 indonesia mendapatkan hadiah pinalti akibat handsball pemain Yaman. Kubu Yaman memprotes keputusan wasit Thoriq al Katiri asal Indonesia ini. Bahkan offisial Yaman melakukan protes hingga masuk ke lapangan. Setelah 5 menit beradu argumen antara pelatih Yaman dengan wasit, akhirnya kubu yaman bisa menerima hukuman pinalti ini dan pertandingan dilanjutkan kembali. Meskipun tendangan pinalti sempat di ulang, Hendra sandi mulus menjebol gawang Yaman.

Setelah eksekusi pinalti, pemain Yaman bermain cenderung keras. Dalam tempo 10 menit pasca pinalti, 3 pelanggaran keras menghasilkan dua kartu kuning bagi para pemain Yaman. Nampaknya emosional pemain Yaman mulai terangkat akibat hukuman pinalti yang mereka terima.

Babak kedua akhirnya usai dengan skor akhir 1-1. Setelah Yaman mampu membalas juga lewat tendangan pinalti, akibat pelanggaran pemain kita saat menahan corner kick Yaman pada 15 menit sebelum wasit meniup peluit akhir.

Secara umum penampilan Timnas U19 Indonesia cukup lumayan. Coach Indra tampaknya ingin memberikan ujian sesungguhnya kepada para pemain pelapis ini. Sebuah “Ujian Nasional” yang menentukan para pemain untuk bisa berkiprah di piala asia Oktober nanti. Terbukti, para pelapis ini rata-rata main full time. Beberapa pemain yang tampil bagus diantaranya supersub Septian David, Hendra sandi, sahrul kurniawan, Mahdi fahri. Sementara Martinus tampil belum meyakinkan, sering kalah dalam duel perebutan bola. Al Qomar yang dulu tampil bagus di AFF, nampaknya belum menemukan perform terbaiknya. Ihsan sebenarnya bermain lumayan, tapi belum mampu menjadi playmaker yang selevel evan dimas. Posisi disiplin bagas di pertahanan kiri masih belum berani over laping seperti kerap dilakukan faturochman. Skor 1-1 nampaknya hasil akhir yang adil di pertandingan ini.

(isant satria)

Komentar Pengunjung

Facebook Auto Publish Powered By : XYZScripts.com