Plus Minus Kinerja Tim Transisi.

Pada 1 September 2015 19:17 WIB

fdsinews.com, Supporter – Sudah tiga bulan terbentuk sejak 19 Mei 2015, bagaimana kinerja Tim Transisi  (TT) ?  Pada awal terbentuk, TT bertugas empat hal : 1. Menggantikan peran PSSI sehari-hari yang telah dibekukan. 2. Menjalankan kompetisi. 3. Melaksanakan KLB untuk menetapkan pengurus PSSI Definitif. 4. Aktif melaksanakan komunikasi dan kordinasi dengan FIFA dan AFC dan pihak-pihak terkait lainnya dalam rangka tata kelola pesepakbolaan nasional berdasarkan blue print yang telah ditetapkan.

Dalam hal point pertama, mengganti peran PSSI yang dibekukan, TT terlihat gagal. Karena sampai hari ini, eksistensi PSSI yang dibekukan, tetap menyala, bahkan aktif berkoar-koar di media massa sebagai PSSI yang sah. Mereka mengendalikan tugas sehari-hari PSSI dengan menempati kantor PSSI yang terdaftar di FIFA dan AFC.  TT bersekretariat dimana ? Ketika kick off Piala Presiden di Bali, Minggu 30 Agustus 2015, La Nyala dkk hadir dan foto bareng dan bersalaman dengan Menpora Imam Nahrowi. Ini artinya, PSSI La Nyalatetap eksis dan peran TT sebagai pengganti PSSI tak jelas.

Penguatan eksistensinya, PSSI La Nyala mengancam akan memberi sanksi terhadap 24 klub yang ikut Turnamen Piala Kemerdekaan, karena PSSI La Nyala tidak pernah memberi rekomendasi pelaksanaan. Piala Kemerdekaan adalah turnamen yang diinisiasi oleh TT. “Kalau Piala Presiden saya merekomendasikan Mahaka,” kata La Nyala. Artinya, Piala Presiden berjalan atas rekomendasi La Nyala sebagai Ketua Umum PSSI.

Dalam hal point kedua, menjalankan kompetisi,  peran TT nyaris tak ada, justru yang aktif adalah PSSI La Nyala. TT seolah buta peta situasi, dengan menunjuk  Mahaka sebagai operator Piala Presiden. Peran TT yang seharusnya mengganti peran PSSI La NYala, justru berbalik arah. Yang tampak di lapangan, PSSI La Nyala menggantikan peran TT dengan rutinnya La Nyala berkunjung ke berbagai kota tempat pertandingan Piala Presiden digelar.

Dalam hal point ketiga, melaksanakan KLB PSSI, gerakan TT nyaris tak ada. Karena sampai saat ini, TT belum pernah mengumumkan ke publik apa konsep TT terkait KLB tersebut. Dalam hal point keempat, lobi dan kordinasi ke FIFA, AFC dan pihak-pihak terkait lainnya, sampai kini juga belum terlihat apa yang sudah dilakukan TT. Dalam hal PSSI melakukan komunikasi dengan FIFA dan AFC, sesuai statuta FIFA maupun Statuta PSSI, adalah melalui Faksimil. Dalam kaitan ini, bagaimana TT dapat melakukan kordinasi dan komunikasi dengan  FIFA dan AFC jika sampai detik ini kantor PSSI tidak dipakai TT sebagai sekretariatnya.

Nampaknya, dalam hal keberanian, kemampuan bermanuver dan bersih, terdapat dalam personil TT. Namun, sayangnya, dalam kemampuan dan pengalaman dalam hal persepakbolaan mereka kurang memiliki jam terbang yang cukup. Dengan kata lain, buta akan peta pertarungan untuk menjalankan tugas dan fungsi pokok sebagai TT. Sungguh sayang.

Komentar Pengunjung

Facebook Auto Publish Powered By : XYZScripts.com