PT. LI DIMINTA BERLAKU CERDAS DALAM VERIFIKASI KLUB

Pada 18 January 2015 19:23 WIB
image

foto:istimewa/flickr

Jakarta, fdsinews.com – Proses verifikasi yang dilakukan oleh PT. LI kepada klub peserta ISL diangap terlalu normatif dan kurang memenuhi azas transparasi. Terutama dari aspek finansial, dimana verifikasi soal tunggakan gaji hanya dilakukan sepihak ke manajemen klub, tanpa melakukan cross check kepada pemain klub tersebut secara random.

Misal klub Persija yang semula diketahui masih menunggak gaji sebesar 1, 8 milyar, melapor dan mengklaim kepada PT LI bahwa tunggakan gaji tersebut sudah lunas. PT LI diminta berlaku cerdas untuk tidak serta merta menerima klaim sepihak dari pihak manajemen klub, melainkan harus secara random menghubungi 4-5 pemain guna mengklarifikasi klaim lunas dari pihak klub.

Bisa saja klaim lunas ini hanya akal-akalan belaka dari pihak klub, dan dibalik itu sebenarnya kewajiban ke pemain belum lunas, hanya dibayar sebagian saja dan kekurangannya dibuatkan pengakuan hutang untuk diangsur jangka panjang. Penyelesaian seperti ini sulit diterima karena posisi tawar pemain sangat lemah apabila ternyata klub melakukan wanprestasi di belakang hari. Demikian pendapat dari Direktur LSM SEMPRIT (Sepakbola Menuju Prestasi Tertinggi) Ari Wibowo saat dihubungi oleh reporter FDSI News.

Ari lebih berharap kepada BOPI yang rencananya tetap akan melakukan proses verifikasi ulang terhadap kelayakan klub ISL mengikuti kompetisi. Kalau dilakukan sendiri oleh PT LI masih ada potensi rekayasa dan kompromi. Akan tetapi jika dikerjakan oleh pihak BOPI, diharapkan lebih obyektif dalam melakukan verifikasi.

Komentar Pengunjung

Facebook Auto Publish Powered By : XYZScripts.com