Classic Football: Kilas Balik Piala Dunia 1938

Pada 28 May 2014 13:42 WIB

Oleh: Bram Carella

Piala Dunia 1938

WorldCup1938poster

Poster: Logo Piala Dunia 1938

Dengan suasana perang dunia II yang akan segera menghantui seluruh penjuru Eropa, Turnamen piala dunia digelar dengan latar belakang dan suasana yang tidak kondusif ditengah ketegangan antar negara-negara di Eropa.
Piala Dunia FIFA 1938 adalah Piala Dunia ketiga, yang diselenggarkan di Perancis, dari tanggal 4 Juni hingga 19 Juni 1938. Italia menjadi juara untuk kedua kalinya secara berturut-turut, setelah mengalahkan Hungaria pada pertandingan final dengan skor 4–2. Pencetak gol terbanyak pada Piala Dunia FIFA edisi kali ini adalah pemain asal Brazil, Leônidas dengan koleksi 7 gol.

Pemilihan Tuan Rumah
Perancis terpilih sebagai tuan rumah oleh FIFA di Berlin pada tanggal 13 Agustus 1936. Perancis mengalahkan Argentina dan Jerman di babak pertama pemungutan suara. Keputusan ini menyebabkan kemarahan negara-negara Amerika Selatan di mana mereka yakin bahwa pemilihan tuan rumah akan dipilih secara bergantian antara dua benua, namun sebaliknya, ini adalah turnamen kedua berturut-turut yang dimainkan di benua Eropa. Piala Dunia 1938 adalah Piala Dunia terakhir yang digelar sebelum pecahnya Perang Dunia Kedua. Setelah itu Piala Dunia absen selama 12 tahun dikarenakan Perang Dunia Kedua.

Kualifikasi
Pada Piala Dunia 1938 ini, untuk pertama kalinya negara juara bertahan, Italia lolos otomatis ke putaran final Piala Dunia tanpa harus mengikuti kualifikasi dan bersama dengan Perancis yang berstatus sebagai tuan rumah. Total 37 negara berpartisipasi dalam kualifikasi. Setelah kualifikasi 16 tim lolos ke putaran final Piala Dunia. Austria tidak mengikuti Piala Dunia ini karena Anschluss Österreichs (aneksasi de facto Austria ke dalam Jerman Raya oleh rezim Jerman) pada Maret 1938, sehingga tim yang berpartisipasi menjadi 15, dan Swedia langsung melaju ke babak perempat final secara otomatis. Sementara itu, Indonesia yang saat itu dikenal sebagai “Hindia Belanda” dan mewakili Federasi Sepak Bola Hindia Belanda, melaksanakan debutnya di Piala Dunia pada edisi ini akibat pengunduran diri Jepang dalam kualifikasi. Dengan itu, Indonesia menjadi negara Asia pertama yang ikut Piala Dunia. Pada putaran final, Indonesia sudah takluk pada ronde pertama dari Hungaria, dengan skor 6-0.

Format Kompetisi
Format sistem gugur dari tahun 1934 dipertahankan. Jika pertandingan masih seri setelah 90 menit, kemudian harus dimainkan 30 menit ekstra time (perpanjangan waktu). Jika skor masih draw setelah perpanjangan waktu, pertandingan akan diulang. Ini adalah Piala Dunia yang terakhir yang menggunakan format sistem gugur.

Ringkasan
Lima pertandingan pada ronde pertama diperlukan perpanjangan waktu untuk memecahkan kebuntuan; dua pertandingan harus menjalani pertandingan replay (ulangan). Dalam satu replay, Kuba maju ke babak berikutnya dengan mengandaskan Rumania. Dalam partai replay lain, Jerman dikalahkan 4-2 oleh Swiss. Satu-satunya dalam sejarah Piala Dunia di mana Jerman tersingkir di babak pertama, dan satu-satunya turnamen di mana Jerman ikut berpartisipasi tapi gagal finis di delapan besar.

Swedia maju langsung ke perempat final sebagai hasil dari pengunduran diri Austria, dan mereka melanjutkan maju ke semi-final setelah mengalahkan Kuba 8-0 pada perempat-final. Tuan Rumah, Perancis, dihajar oleh juara bertahan, Italia, dan Swiss dihentikan oleh Hungaria. Cekoslovakia bermain imbang melawan Brazil hingga waktu ekstra time dalam pertandingan tensi tinggi yang terkenal di Bordeaux sebelum akhirnya menyerah di partai replay; Amerika Selatan terbukti masih terlalu kuat untuk Cekoslovakia (Oldřich Nejedlý dan František Plánička menderita patah tulang di pertandingan pertama) dan Brazil menang 2-1. Ini adalah pertandingan replay (ulangan) terakhir di Piala Dunia.

Quarter-final Brazil 1-1 Czechoslovakia AET (popper foto)

Foto: Perempat-final Piala Dunia 1938 – Brazil 1-1 Cekoslovakia © Popper Foto

Pada Semi-final Hungaria menghancurkan Swedia dengan skor 5-1, sementara Italia dan Brazil bertemu untuk pertama kalinya dari sekian banyak pertandingan penting di Piala Dunia yang diantaranya mempertemukan mereka. Tim Nasional Brazil mengistirahatkan salah satu pemain bintang mereka Leônidas, pelatih Brazil yakin bahwa mereka akan dengan mudah lolos ke final, tetapi pada akhirnya Italia menang 2-1. Brazil akhirnya mendudukki peringkat ketiga setelah mengalahkan Swedia 4-2.

Pertandingan Final berlangsung di Stade Olympique de Colombes di Paris. Di Final Tim Nasional Italia berhadapan dengan Tim Nasional Hungaria Dengan skor akhir 4-2 untuk Italia, Italia menjadi tim pertama yang berhasil mempertahankan gelar Piala Dunia setelah menjadi juara pada edisi sebelumnya di tahun 1934.

Fakta Menarik Piala Dunia 1938

  1. Tahun 1938 merupakan pertama kalinya Indonesia mengikuti Piala Dunia. Saat itu Indonesia masih menggunakan nama Hindia Belanda, dan hanya bertanding satu kali setelah dikalahkan Hungaria 6-0 di ronde pertama.
  2. Piala Dunia 1938 menjadi yang terakhir diselenggarakan empat tahun berturut-turut seperti dua Piala Dunia sebelumnya. Perang Dunia II menyebabkan Piala Dunia harus absen selama 12 tahun.
  3. Untuk pertama kalinya Piala Dunia menerapkan sistem tuan rumah dan juara sebelumnya langsung lolos secara otomatis. Sistem ini tetap dipertahankan hingga penyelenggaraan Piala Dunia sekarang. Perancis bertindak sebagai tuan rumah, dan Italia sebagai juara bertahan.
  4. Brazil menjadi satu-satunya negara Amerika Latin yang mengikuti Piala Dunia 1938. Dua negara lainnya, Uruguay dan Argentina memilih memboikot turnamen ini, sebagai protes tidak dipilihnya Amerika Latin sebagai tuan rumah. Berdasarkan kesepakatan sebelumnya, penyelenggaraan Piala Dunia dilakukan secara bergantian. Namun FIFA mempertimbangkan alasan geografis, dan jarak waktu tempuh yang terlalu lama mengingat saat itu banyak negara Eropa yang menjadi anggota FIFA.
  5. Dua negara mengundurkan diri dari Piala Dunia 1938 dengan alasan perang dan politik. Spanyol mundur akibat adanya perang saudara di negara mereka, sedangkan Austria terkait situasi politik Anschluss terkait invasi Jerman. FIFA tidak memberikan jatah kepada Latvia untuk menggantikan Austria, sehingga peserta hanya berjumlah 15 tim.
  6. Demi mewujudkan ambisi menjadi tuan rumah, Jerman menggunakan sebagian besar pemain Austria yang mundur dari Piala Dunia 1938. Saat itu Austria dikenal memiliki materi pemain bagus, dan pantas menjadi unggulan. Kendati demikian, Jerman gagal lolos dari babak penyisihan.
  7. Politik sangat mempengaruhi penyelenggaraan Piala Dunia 1938, sehingga terjadi beberapa skandal. Italia menyingkirkan Perancis di perempat-final setelah melancarkan isu perbedaan ras. Begitu juga ketika Italia mengalahkan Hungaria di final. Pemain Hungaria mengalah dan memberi belas kasihan kepada pemain-pemain Italia, yang merasa tertekan atas ancaman Benito Mussolini. Pemain Italia diancam hukuman mati bila gagal menjadi juara. Kiper Hungaria, Antal Szabó mengatakan, “Tidak apa-apa gawang saya kebobolan empat gol, tapi setidaknya saya menyelamatkan nyawa mereka (pemain Italia)”.
  8. Striker Polandia Ernst Wilimowski menjadi pemain pertama yang mampu mencetak empat gol dalam satu pertandingan Piala Dunia. Keempat gol itu dilesakkan ketika dikalahkan Brazil 6-5 melalui perpanjangan waktu. Selain sebagai pesepakbola, Wilimowski juga seorang atlet hoki es di negaranya.
  9. Striker Brazil Leônidas merupakan pemain paling menonjol di Piala Dunia ini. Dengan skill yang mumpuni dan menjadi topskor, ia juga menjadi pemain pertama yang memperkenalkan tendangan salto saat mencetak gol ke gawang lawan. Gaya bermain Leônidas sampai sekarang masih menjadi contoh bagi pesepakbola Brazil. Leônidas juga yang memperkenalkan gaya samba dalam permainan sepakbola Brazil. Leônidas dipercaya bisa mencetak lebih dari delapan gol di Piala Dunia ini, bila saja pelatih Brazil tidak mengambil keputusan kontroversial mengistirahatkannya saat melawan Italia di semi-final.
  10. Pertandingan Replay (Ulangan) pada perempat-final antara Brazil melawan Cekoslovakia adalah pertandingan replay terakhir di Piala Dunia.
  11. Italia merupakan pemegang trofi Piala Dunia terlama. Setelah menjuarainya tahun 1934 dan 1938, total Italia menguasai trofi Piala Dunia selama 16 tahun. Ini disebabkan Piala Dunia FIFA absen selama 12 tahun akibat Perang Dunia II. Demi mengamankan trofi Piala Dunia itu, wakil presiden FIFA yang berasal dari Italia Ottorino Barassi terpaksa harus menyembunyikan trofi Piala Dunia di dalam kotak sepatu di bawah tempat tidurnya agar tidak ikut dijarah tentara penjajah.

Video: Dokumenter Piala Dunia 1938

 

Final Piala Dunia 1938

Paris, 19 Juni 1938 – Stade Olympique de Colombes

ITALIA
Susunan Pemain:
Olivieri, Foni, Rava, Serantoni, Andreolo, Locatelli, Biavati, Meazza, Piola, Ferrari, Colaussi.
Pelatih: Vittorio Pozzo

HUNGARIA
Susunan Pemain:
Szabo, Polgar, BiroSzalay, Szücs, Lazar, Sas, Zsengellér, Sárosi, Vincze, Titkos.
Pelatih: Alfred Schaffer

ITA-HUN_1938-FINAL

Gambar: Susunan Pemain & Formasi Italia vs Hungaria pada Final Piala Dunia 1938

Skor Akhir: ITALIA 4-2 HUNGARIA

Pencetak Gol:
ITALIA: Colaussi 6′, 35′, Piola 15′, 80′
HUNGARIA: Titkos 8′, Sárosi 70′

Wasit: Georges Capdeville (Perancis)
Penonton: 55.000

Stade Olympique de Colombes di Paris tidak cukup terisi penuh untuk final Piala Dunia ketiga ini. Setelah Perancis tersingkir dari turnamen, minat publik perancis pada turnamen menyusut dan ini tercermin dalam kehadiran penonton pada stadion setelah Perancis tersingkir. Namun, penonton yang tidak banyak di Stade Olympique de Colombes itu ingin menjadi saksi dan melihat apakah Hungaria, dengan gaya sepak bola umpan pendek mengalir mereka, bisa menghentikan tim nasional Italia yang dilatih Vittorio Pozzo.

Italian captain Giuseppe Meazza (left) shakes hands with Hungarian captain Gyorgy Sarosi at the start of the 1938 FIFA World Cup final in Paris (fifa.com)

Foto: Kapten Italia, Giuseppe Meazza (kiri) bersalaman dengan kapten Hungaria, Gyorgy Sarosi (kanan) sebelum pertandingan Final Piala Dunia FIFA 1938 di Paris © FIFA.com

Ketika Italia berangkat ke stadion, jalan-jalan yang begitu ramai dengan kerumunan orang. Sang pelatih. Pozzo segera memberitahu pengemudi bus untuk berbalik dan membawa tim kembali ke hotel. Dia tidak ingin pemainnya duduk di bus dengan kondisi keramaian seperti itu sebelum pertandingan penting. Itu taktik psikologis yang dimainkan sang master taktik. Italia sampai ke stadion pada upaya kedua dan kemudian tidak membuang waktu untuk unggul. Colaussi membuat gol dengan kaki kiri ketika ia melakukan tendangan voli ke sudut gawang untuk mengalahkan kiper Szabo.

Hungaria hanya butuh dua menit untuk menyamakan skor, ketika Titkos melakukan tendangan keras mengarah ke gawang, menjadikan pada menit ke-8 skor sama kuat 1-1.

Silvio Piola , yang pernah menjadi “Pemain Terbaik Turnamen”, mencatatkan namanya pada papan skor di menit ke-16. Italia menyelesaikan babak pertama dengan keunggulan 3-1 setelah Colaussi mencetak gol keduanya di menit 35.

Italia memainkan permainan defensif yang solid di babak kedua, tapi datang kebuntuan di menit ke-70 ketika kapten Hungaria Sárosi membawa mereka kembali ke dalam permainan dengan gol yang membuat skor menjadi 3-2. Namun, delapan menit dari waktu normal berakhir, Piola mencetak gol terakhir di turnamen ini dengan tembakan keras kaki kiri dari jarak 12 meter membuat kiper Hungaria memungut bola dari gawangnya sendiri untuk keempat kalinya. Skor menjadi 4-2.

Video: Highlight Pertandingan Final Piala Dunia 1938 – Italia vs Hungaria: 4-2

Italia menjadi juara dunia lagi! Vittorio Pozzo mengatakan tim ini bahkan lebih baik daripada yang menjadi juara dunia empat tahun sebelumnya. untuk Meazza dan Ferrari gelar juara ini adalah medali kedua secara berturut-turut. Trio Foni, Rava dan Locatelli menambahkan medali pemenang Piala Dunia untuk medali emas Olimpiade yang mereka menangkan pada tahun 1936. Untuk Pozzo ia berhasil membentuk dua tim berbeda dan memenangkan dua Piala Dunia, ini adalah prestasi yang luar biasa dan membuatnya mendapatkan tempat dalam sejarah permainan sepakbola. Sayangnya sukses pada 1938 adalah menjadi kemenangan terakhirnya. Tak lama setelah itu Perang Dunia II meletus dan Piala Dunia bersama dengan semua pesta olahraga besar lainnya, berakhir sementara sebagai gantinya negara-negara berjuang untuk harga diri dan kedigdayaan masing-masing di medan perang.

Italia juara (popper foto)

Foto: Italia 4 vs Hungaria 2. Tim nasional Italia merayakan kemenangan dengan pelatih Vittorio Pozzo mengangkat trofi Jules Rimet setelah menjadi juara berturut-turut pada Piala Dunia © Popper Foto

Rangking
Juara: Italia
Runner-Up: Hungaria
Peringkat 3: Brazil
Peringkat 4: Swedia

Statistik Turnamen
Skor Tertinggi: Brazil vs Polandia: 6-5 (16 Besar)
Total Gol: 84 Gol (Rata-Rata Gol: 4,7 Gol / Pertandingan)
Topskor:
7 Gol: Leônidas (Brazil)
6 Gol: Gyula Zsengellér (Hungaria)
5 Gol: György Sárosi (Hungaria), Silvio Piola (Italia)
Pencetak Gol Terbanyak Satu Pertandingan: Ernst Wilimowski, Polandia – 4 Gol
Penonton Terbanyak: 59.000 (Italia vs Prancis, Perempat-Final)
Total Penonton: 376.000 (Rata-Rata Penonton: 20.888 / Pertandingan)
Penampilan Perdana: Norwegia, Polandia, Kuba, Hindia Belanda / Indonesia

Hasil Lengkap Piala Dunia 1938
Ronde Pertama
5 Juni 1938 – Swiss vs Jerman: 1-1 A.E.T (Parc Des Princes, Paris)
5 Juni 1938 – Brazil vs Polandia: 6-5 A.E.T (Stade de la Meinau, Strasbourg)
5 Juni 1938 – Perancis vs Belgia: 3-1 (Stade Olympique de Colombes, Paris)
5 Juni 1938 – Cekoslovakia vs Belanda: 3-0 A.E.T (Stade de la Cavee Verte, Le Havre)
5 Juni 1938 – Kuba vs Rumania: 3-3 A.E.T (Stade Chapou, Toulouse)
5 Juni 1938 – Hungaria vs Hindia Belanda / Indonesia: 6-0 (Stade Velodrome Municipal, Reims)
5 Juni 1938 – Austria vs Swedia *w/o (Stade Gerland, Lyon)
5 Juni 1938 – Italia vs Norwegia: 2-1 A.E.T (Velodrome, Marseille)
Partai Ulangan Ronde Pertama
9 Juni 1938 – Swiss vs Jerman: 4-2 (Parc Des Princes, Paris)
9 Juni 1938 – Kuba vs Rumania: 2-1 (Stade Chapou, Toulouse)

Perempat-Final
12 Juni 1938 – Hungaria vs Swiss: 2-0 (Stade Victor Boucquey, Lille)
12 Juni 1938 – Brazil vs Cekoslovakia: 1-1 A.E.T (Stade Parc Lescure, Bordeaux)
12 Juni 1938 – Italia vs Perancis: 3-1 (Stade Olympique de Colombes, Paris)
12 Juni 1938 – Swedia vs Kuba: 8-0 (Stade du Fort Carre, Antibes)
Pertandingan Ulangan Perempat-Final
14 Juni 1938 – Brazil vs Cekoslovakia: 2-1 (Stade Parc Lescure, Bordeaux)

Semi-Final
16 Juni 1938 – Hungaria vs Swedia: 5-1 (Parc Des Princes, Paris)
16 Juni 1938 – Italia vs Brazil: 2-1 (Velodrome, Marseille)

Perebutan Peringkat Ketiga
19 Juni 1938 – Brazil vs Swedia: 4-2 (Parc Lescure, Bordeaux)

Final
19 Juni 1938 – Italia vs Hungaria: 4-2 (Stade Olympique de Colombes, Paris)
Gol: (Colaussi 6′, 35′, Piola 16′, 82′ – Titkos 8′, Sárosi 70′)

Komentar Pengunjung

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Facebook Auto Publish Powered By : XYZScripts.com