Timnas U-19 Gagal Pamerkan Permainan Kelas Dunia
Oleh : Mafruhin*
Selain gagal memenangkan laga melawan tim Myanmar, tim U19 Indonesia juga gagal menunjukkan permainan sepak bola yang apik. Jangankan memperlihatkan permainan apik, Evan Dimas cs malah menunjukkan permainan kasar. Sangat jauh daripenampilan yang selama ini terlihat. Mengapa?
Ternyata, kalau diamat-amati, penampilan apik Indonesia hanya bisa terjadi kalau lawan yang dihadapinya itu tim yang kelasnya dibawah alias tim yang tidak sepadan. Misalnya tim-tim dari Timur Tengah dan juga tim-tim di dalam daftar klub peserta tur Nusantara.
Sekarang, baru menghadapi tim Myanmar saja permainan timnas kembali ke wajah aslinya. Kasar! Terlihat dari statistik. Begitu banyak pelanggaran yang dilakukan pemain Indonesia terhadap para pemain Myanmar. Pelanggaran itu terlihat kasar dan menunjukkan sifat aslinya. Pelatih Indra Sjafri masih belum bisa mengubah sepak bola kasar dan tidak indah ala La Nyalla. Betul sekali sepak bola ala La Nyalla yang sumpek.
He he he. Di tribun tampak bos La Nyalla yang berharap timnya mampu mengalahkan Myanmar. Memang di awal babak pertama Evan Dimas cs berhasil memasukkan bola ke gawang Myanmar dengan gol curangnya. Gol yang diciptakan dari keadaan yang jelas-jelas off side. La Nyalla bangga saat timnya mampu mengegolkan bola tanpa ada penjagaan pemain lawan di belakang. Kwuakakakakak…
Namun permainan cantik justru diperlihatkan pemain Myanmar. Mereka sanggup membalas hanya dalam waktu singkat dengan sebuah kerja sama ciamik.
Setelah kedudukan 1-1, pemain Indonesia langsung bermain sepak bola ngasal. Segala cara dilakukan untuk menjaga agar permainan cantik Myanmar buyar. Dan manifesto klasik ala La Nyalla pun kembali terhidang. Itulah gaya permainan sepak bola pokoke. Pokoke gak kalah. Pokoke srudak sruduk, gak penting main cantik. Kalo perlu kaki lawan bisa patah.
Yups. Lusa permainan bakal menjadi lebih brutal. Karena tim U19 Indonesia belum menang. Jadi bakal jatuh banyak korban, karena teknik sepak bola Myanmar bagus, maka supaya bisa mengalahkan mereka ya cara La Nyallalah yang akan bicara. Yang penting sepak bola La Nyalla maksain menang. Grubak-grubuk.
Seluruh jajaran PSSI dari Ketua Umum, Wakil Ketua Umum La Nyalla dan seluruhnya terlihat siap-siap mau berpesta. Mereka mengira bakal melumat Myanmar dengan mudah. Faktanya mereka hanya sanggup menahan imbang 1-1- dengan gol yang curangn.
Bersyukurlah masih banyak bangku kosong di stadion, itu sebuah pertanda yang sangat bagus.***
*Penulis aktif di Kompasiana
Disclaimer: FDSInews tidak bertanggung jawab atas isi tulisan di kolom suporter ini