Rezim La Nyalla Sudah Diujung Tanduk
Jakarta, fdsinews.com – Keberhasilan Tim Transisi menggelar kick off turnamen Piala Kemerdekaan di 6 kota menorehkan sebuah arti penting dalam konteks sepakbola nasional, karena hajatan ini bisa digelar tanpa ornamen dan instrumen PSSI. Demikian komentar dari Direktur LSM SEMPRIT (Sepakbola Menuju Prestasi Tertinggi) Ari Wibowo kepada reporter FDSI.
Substansi terpenting adalah pengakuan Mabes Polri atas eksistensi dari Tim Transisi yang dianggap sebagai ‘acting’ PSSI. Terbukti Mabes Polri menolak surat PSSI yang masih menganggap dirinya sebaga induk organisasi, dan justru menerbitkan ijin keramaian untuk sebuah hajatan yang direkomendasikan oleh Tim Transisi. Pengurus PSSI saat ini dianggap tak memiliki legitimasi apapun.
Substansi penting lainnya adalah fakta bahwa perangkat pertandingan serta komisi disiplin yang bertugas di turnamen ini tidak berafiliasi ke PSSI. Ada ratusan wasit dan asisten wasit yang dengan sadar memutuskan afiliasi dengan PSSI dan bergabung ke turnamen Piala Kemerdekaan yang berafiliasi ke Tim Transisi.
Yang paling istimewa adalah tentang adanya 24 klub dan ratusan pemain yang tetap berani berlaga meski rezim PSSI yang sedang dibekukan ini telah mengeluarkan ancaman akan menjatuhkan sanksi berat kepada semua pihak yang terlibat di turnamen Piala Kemerdekaan. Ini sebuah pembangkangan kolektif yang hanya bisa terjadi karena mereka yakin bahwa negara (baca: Menpora) akan bisa mengatasi rezim La Nyalla sampai konflik berakhir nanti.
Semua indikasi tersebut menunjukkan bahwa posisi rezim La Nyalla sudah diujung tanduk. Setelah FIFA dan AFC menjatuhkan sanksi kepada Indonesia, praktis PSSI tak bisa lagi menjadikan FIFA sebagai tempat bersandar. Dan didalam negeri sendiri, rezim ini sedang berhadapan dengan pemerintahan yang ada. Presiden merestui kebijakan Menpora membekukan pengurus PSSI, dan Kapolri bersikap satu suara dengan mengamankan semua kebijakan Menpora terkait PSSI. Mungkin tak lama lagi rezim La Nyalla bakal tumbang, demikian prediksi Ari Wibowo. (FDSI-08)