PSSI Dinilai Kurang Memperhatikan Hak-hak Pemain Sepakbola

Pada 8 May 2014 22:41 WIB

Jakarta – Wakil presiden FIFPro Brendan Schwabb menyatakan, seharusnya pemain dan klub-klub sepakbola Indonesia tunduk pada aturan ketenagakerjaan yang ada di Indonesia. Namun, meskipun sependapat dengan saran wakil presiden FIFPro tersebut, Tim Legal APPI Riza Hufaida menyatakan ada kendala tertentu yang menyebabkan belum maksimalnya perhatian terhadap hak-hak pemain sepakbola.

Riza mengakui bahwa dalam dunia sepakbola (sesuai dengan aturan FIFA), ada mekanisme lembaga penyelesaian sengketa ‘The Dispute Resolution Chamber’ (DRC) di FIFA. Lalu, di masing-masing negara, dibentuk lembaga “turunannya”, National Dispute Resolution Chamber (NDRC).

Sayangnya, lanjut Riza, hingga kini NDRC belum ada di Indonesia. Pembentukan NDRC mengalami kendala karena Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) tidak mengakui keberadaan APPI, tetapi justru mengakui APSI (Asosiasi Pemain Sepakbola Indonesia).

Padahal, FIFPro selaku asosisasi pesepakbola profesional sedunia justru mengakui APPI sebagai asosiasi pesepakbola di Indonesia. Sesuai aturan FIFA, NDRC diisi oleh perwakilan pemain (dari asosiasi yang diakui FIFPro), perwakilan klub, dan pihak netral.

“Prioritas pertama tentu kami ingin menyelesaikan di jalur FIFA. Namun, karena NDRC belum terbentuk, kami harus memikirkan terobosan hukum untuk menyelesaikan persoalan tunggakan gaji pemain, sehingga kami berpendapat PHI bisa digunakan,” ujarnya.

 

sumber: hukumonline

Komentar Pengunjung

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Facebook Auto Publish Powered By : XYZScripts.com