BTN La Nyalla Tidak Profesional, Peringkat FIFA Indonesia Turun
Jakarta. Target Indonesia menuju peringkat 120 dunia BTN La Nyalla Mataliti yang kemudian di revisi menjadi 130 dunia oleh sekjen PSSI Djoko Driyono masih jauh jadi kenyataan, pasalnya ketidak profesionalan BTN yang di pimpin oleh wakil ketua umum PSSI La Nyalla Mataliti untuk mengatur jadwal ujicoba timnas Indonesia adalah sebabnya.
Peringkat FIFA Indonesia Update bulan Mei turun 1 peringkat menempati tempat 154 FIFA.
Janji La Nyalla dan Tidak Profesionalnya Mengatur Jadwal
Turunnya peringkat FIFA Indonesia merupakan tanggung jawab La Nyallla Matalitti, seperti yang dijanjikan dia akan memperbaiki peringkat FIFA indonesia pada April 2013 lalu.
“Ini start saya dari 170, dan menjadi tanggung jawab saya untuk memperbaiki posisi ke peringkat yang lebih baik,”
“Kami mencoba membicarakan untuk ujicoba timnas. Satu tahun harus ada ujicoba internasional dengan tim-tim kuat. Minimal satu bulan ujicoba internasional, idealnya seperti itu.” ujar ketua Badan Tim Nasional La Nyalla Mattalitti Jumat (12/4/2013).
Lawan Hongkong Batal Timnas Jajal Macau, tidak selang beberapa lama kemudian muncul berita bahwa Timnas batal menhadapi Macau,
akan tetapi menghadapi Macaupun ternyata batal juga dan BTN menjanjikan bahwa timnas akan menghadapi Myanmar sebagai gantinya.
Ternyata janji tinggal janji melawan Myanmar pun kembali Batal dan BTN mewacanakan untuk gantinya yaitu menghadapi Timor Leste, dan ternyata pertandingan melawan Timor Leste pun tidak jadi. Terakhir BTN mewacanakan timnas senior untuk berujicoba dengan Dominika, ternyata batal juga.
Batalnya ujicoba timnas tidak hanya terjadi di level senior, di level timnas U-23 dan level junior juga begitu
Timnas U-23 dijadwalkan untuk berujicoba dengan Mali dan Korea Utara, namun ternyata lawan Malipun tidak jadi dan pertandingan melawan Korea Utarapun tidak jelas dan akhirnya gagal.
BTN yang dinahkodai oleh La Nyalla Mataliti tidak putus asa untuk memberikan harapan palsu kepada timnas dan suporter.
Suporter timnas yang sudah berharap bisa menyaksikan laga tim nasional dan pelatih yang ingin meningkatkan jam terbang pemain timnas akhirnya pupus. Janji – janji palsu berujicoba dengan negara lain berujung dengan ujicoba dengan klub lokal saja, itupun terkadang tidak jadi juga.
BTN dan PSSI terlalu memprioritaskan ISL dan klubnya, sampai ada ada celotehan klub lebih besar daripada timnas, seperti yang pernah diutarakan La Nyalla Mataliti April 2013 lalu .
“Friendly match” timnas yang dinilainya terlalu banyak dan tanpa koordinasi dengan operator liga, maka jadwal ISL bisa berantakan.” ujar La Nyala Mataliti
BTN tidak melihat kalender FIFA dimana kapan waktu yang tepat untuk berujicoba dengan negara lain. Alih – alih persiapan mepet jadi alasan.
BTN tidak tau bahwa ujicoba itu disamping bisa menaikan peringkat fifa juga bisa menambah jam terbang timnas.
Kedepannya jika ada berita bahwa ujicoba timnas gagal, hal tersebut sudah menjadi hal yang tidak aneh lagi ditelinga. (SK)
pahlawan
17 May 2014 at 09:42
kemaren kan tanding ma asean allstar…itu prestasi….point fifa tinggi…