Pemain Persitara Mogok Bermain Akibat Gaji Tidak Jelas
Karena tidak satupun pihak klub yang mau bertanggungjawab atas pembayaran gaji pemain. Pemain Persitara ada yang mengancam akan melaporkan hal tersebut kepada operator liga PT Liga Indonesia.
“Kami tidak tahu harus menagih gaji ke siapa. Soalnya, pengurus dan manajemen saling lempar tanggungjawab,” ujar salah satu pemain Persitara yang enggan disebutkan namanya.
Belakangan ini Ketua Umum Persitara Rizal Hafid menyatakan lepas tangan terkait pembayaran gaji pemain. Hal itu dikarenakan dia tak pernah merasa melakukan negosiasi kontrak dengan para pemain Persitara tersebut.
“Saya tidak tahu satu persatu kontra pemain. Karena yang nego waktu itu Jaelani,” kata Rizal Hafid, Senin 19 Mei 2014.
Pemain Persitara tidak menerima pernyataan Rizal Hafid dikarenakan Jelani sudah tidak terlibat lagi dalam jajaran kepengurusan managemen Persitara.
“Jadi urusan gaji seharusnya tanggungjawab ketua umum. Karena setelah Coach BJ mundur, semua urusan Persitara, dihandle ketua umum,” tandas pemain yang mengaku masih loyal terhadap Persitara.
“Biar PT Liga dan PSSI tahu kalau Persitara tidak layak ikut kompetisi,” menambahkan.
Pemain persitara sadar peliknya masalah keuangan di Persitara sangat parah, mereka sepakat melapor ke operator liga dan menyatakan Persitara sangat tidak layak ikut kompetisi. (FR)