Peduli Akli : Aksi Penggalangan Dana Untuk Mendiang Akli Fairuz, Bagaimana dengan PSSI dan PT LI?

Pada 24 May 2014 13:24 WIB

Banda Aceh, FDSINews – Meninggalnya striker Persiraja  Akli Fairuz akibat menerima terjangan kaki kiper PSAP Sigli Agus Rohman kembali membuka tabir bobroknya sepakbola nasional yang dikelola oleh PT Liga Indonesia yang berada di bawah naungan PSSI.

Berbagai macam respon dari masyarakat pun datang, penggalangan dana untuk almarhum pun digalakan. Penyandang disabilitas yang tergabung dalam Persatuan Sepakbola Tuna Netra Indonesia Aceh ikut serta berpartisipasi menggalang dana untuk Akli.

Kegiatan penggalangan dana ini dilakukan disela-sela masa jeda turnamen Sepakbola HUT Kota Banda Aceh, Jum’at (23/5/2014) di Lapangan sepakbola Jasdam Iskandar Muda, Neusu Banda Aceh.

Zuhdi AR, salah satu penyandang disabilitas mengatakan, penggalangan dana yang dilakukan tersebut merupakan bentuk keprihatinan dan rasa duka yang mendalam terhadap insiden yang menimpa mendiang Akli.

“Meski kami tidak dapat melihat, tapi kami sangat hoby dengan sepakbola karena kami juga punya klub bola tuna netra. Jadi ketika kami mendengar insiden Akli lewat berita, kami juga merasakan duka yang mendalam sehingga kami juga ingin terlibat untuk memberikan sesuatu yang kami bisa di turnamen ini”  kata Zuhdi.

Zuhli pun menambahkan bahwa setiap pemain harus menjungjung tinggi nilai – nilai sportifitas dan menghindari sepakbola yang sangat brutal dan anarki.

“Selain itu, kita harap semua pemain menjunjung tinggi sportifitas dan menghindari sepakbola brutal, sehingga insiden seperti yang dialami Akli tidak terulang lagi”  kata Zuhdi.

sumber foto: Acehfootball.com

sumber foto: Acehfootball.com

Para penyandang disabilitas ini mengelilingi lapangan Jasdam Neusu dengan membawa kardus yang bertuliskan sumbangan untuk Akli dan meminta sumbangan ikhlas dari para penonton yang menyaksikan pertandingan sepakbola HUT kota Banda Aceh. Dana yang berhasil digalang sampai saat ini mencapai Rp. 1.300.00,-

Disamping para penyandang disabilitas, Panitia turnamen sepakbola antar-Kecamatan Se-Kota Banda Aceh pun melakukan penggalangan dana juga.  Sekretaris Panitia, Bambang Supriadi mengatakan, penggalangan dana yang dilakukan panitia  merupakan wujud solidaritas bersama seluruh pecinta sepakbola akan tragedi yang menimpa Akli.

“Penggalangan dana ini dijadwalkan hingga turnamen ini berakhir 26 Mei,” ujar Bambang Supriyadi.“Doa untuk Akli melalui pembacaan surat Al-Fatihah juga dibacakan saat pembukaan turnamen ini yang dipimpin Sekdako Banda Aceh,” tambah Bambang.
Lalu bagaimana dengan PSSI dan PT Liga Indonesia? PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia harus ikut bertanggung jawab atas kasus meninggalnya striker Persiraja Banda Aceh, Akli Fairus. PT LI dinilai lalai karena membiarkan pertandingan tersebut digelar walaupun perangkat pendukung tidak ada seperti dokter tim ataupun mobil ambulans yang biasanya ada di pinggir lapangan. Ironis  sekali PT LI yang dipimpin oleh Djoko Driyono yang sudah lama berkecimpung dalam dunia persepakbolaan Indonesia selalu mengulai hal – hal yang sama, kebrutalan di lapangan kerap terjadi serta wasit yang tidak profesional pun banyak sekali.

Djoko Driyono seperti dilansir halaman liga indonesia.co.id mengungkapkan akan menyelidiki insiden tersebut dari sisi medis.

PT LIGA/PSSI akan kolaborasi dengan Persiraja, untuk melakukan invesigasi, dari sisi medis olahraga terkait hal ini,” kata Joko

Terbesit pertanyaan, kenapa harus dari sisi medis saja? Bagaimana dengan kelalaian PT LI selaku operator liga yang memberikan ijin sehingga pertandingan tersebut bisa digelar? Kita lihat nanti hasil investigasi dari komdis PSSI. Melihat pengurus PSSI sendiri yang rangkap jabatan baik dalam struktur operator liga maupun dalam kepengurusan di PSSI itu sendiri. Jangan ada kongkalikong sehingga kasus ini menjadi tidak jelas dan kabur dan menjadi angin lalu sehingga terlupakan. (FR)

 

 

 

Komentar Pengunjung

Facebook Auto Publish Powered By : XYZScripts.com