Antara “Broadcast BBM Tahajjud Call” Dan Dominasi Sang Baginda

Pada 29 July 2014 23:33 WIB

Oleh: Primata Euroasia*

Sewaktu penulis menelusuri berita-berita tentang sepak bola dalam negeri, tiba-tiba telusuran penulis berhenti pada sebuah situs/media sepak bola yang memuat artikel tentang profil Ketua Badan Tim Nasional Indonesia. Sebuah tulisan yang mengupas sisi lain dari sang Ketua BTN yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI. Ditambah dengan adanya banner besar diatasnya yang berisi ucapan selamat Idul Fitri. Namun, bukan organisasi PSSI yang ditampilkan dalam banner ucapan selamat tersebut, melainkan pribadi dari sosok Ketua BTN.

Artikel berjudul “Broadcast Tahajjud Call La Nyalla” tersebut menarik perhatian penulis karena penulis sendiri pernah berinteraksi langsung dengan La Nyalla melalui kontak BBM. Dan memang, apa yang ditulis dalam artikel tersebut benar adanya. Namun, ada sisi lain dari tulisan “broadcast tahajjud call” yang tidak diungkapkan dalam artikel tersebut.

Sewaktu masih menjalin kontak BBM dengan La Nyalla, penulis memang sering menerima “broadcast tahajjud call” yang diterima di waktu dini hari, waktu dimana ketika seorang muslim menjalankan ibadah sholat tahajjud. Dalam artikelnya, La Nyalla mengakui kalau broadcast yang berisi pesan-pesan dalam ayat suci Al Quran tersebut dilakukannya sendiri. “Awalnya banyak yang menganggap bahwa ajakan tahajjud itu dibuat mesin. Padahal saya sendiri yang memang bangun untuk broadcast shalat, sebelum saya sendiri melaksanakan shalat Tahajjud” kata La Nyalla.

Namun, berkebalikan dengan apa yang dikatakan La Nyalla tersebut, penulis malah mengira awalnya broadcast itu dilakukan oleh La Nyalla. Tapi, setelah berinteraksi beberapa lama dengan akun BBM yang diakui sebagai milik pribadi La Nyalla tersebut, keyakinan penulis mulai memudar, dan mulai timbul keraguan apakah BBM itu benar-benar dipegang oleh La Nyalla atau dijalankan oleh orang lain.

Pasalnya, penulis pernah mengalami sebuah kejadian ketika penulis melancarkan kritik terkait masalah somasi yang dilakukan PSSI terhadap seorang aktivis, serta berbagai kebijakan PSSI terkait masalah hak siar dan timnas U-19. Bukannya kritik tersebut dilayani dengan elegan dan tanggapan yang baik, sebaliknya penulis malah dibilang “pengecut”, disertai ungkapan-ungkapan yang tidak mengenakkan lainnya. Bahkan kontak BBM penulis pun di hapus. Sebuah hal yang penulis kira tidak patut dilakukan oleh orang yang terbiasa menyiarkan broadcast tahajjud call.

Dari situ penulis kemudian meragukan, apakah benar akun BBM ini dijalankan oleh La Nyalla pribadi, atau jangan-jangan ada seorang “admin” yang menjalankan akun BBM tersebut. Terlebih ketika dalam sebuah forum diskusi, ketika penulis mempertanyakan kebenaran akun BBM tersebut, banyak yang meragukan keasliannya. Bahkan, beberapa rekan penulis mengungkapkan, akun BBM tersebut dalam beberapa percakapan secara tak sengaja “lepas bicara” dengan menyebut kalimat “nanti akan disampaikan ke bapak…..”, sebuah kalimat yang tentu saja mengindikasikan akun BBM itu dijalankan oleh orang lain, dan bukan La Nyalla pribadi.

Terlepas dari kebenaran masalah tahajjud call dan akun BBM milik La Nyalla, artikel yang dimuat situs / media sepak bola tersebut semakin menegaskan dominasi La Nyalla di PSSI. Semenjak mengambil alih jabatan Wakil Ketua Umum PSSI, La Nyalla semakin menancapkan pengaruhnya di PSSI, terlebih ketika dia juga merangkap jabatan sebagai Ketua BTN. Publik sepakbola pun mafhum, bahwa sesungguhnya yang menjalankan roda serta pengambil keputusan di PSSI bukan lagi seorang Ketua Umum, bukan lagi berdasarkan musyarawah/rapat Exco, tapi, hampir semua keputusan strategis PSSI diambil dari buah pikir seorang La Nyalla sendiri.

*Bukan nama sebenarnya dari penulis, yang seorang pengamat sepakbola nasional.

Komentar Pengunjung

Facebook Auto Publish Powered By : XYZScripts.com