11 Klub Layak, 7 Klub ISL Belum Penuhi Syarat BOPI
JAKARTA, fdsinews.com – Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) hari ini melaporkan hasil verifikasi terhadap klub-klub calon peserta kompetisi ISL 2015 kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nachrawi. Penyampaikan laporan ini terkait dengan rencana pengambilan keputusan mengenai rekomendasi pada 28 Maret mendatang,
“Kami laporkan semuanya kepada Menpora. Tentang landasan hukum, proses, maupun hasil verifikasinya,” ujar Ketua Umum Mayjen (Pur.) Noor Aman. “Menpora menyambut baik laporan kami dan meminta BOPI terus bekerja menuntaskan proses verifikasi ini yang sudah dilakukan secara profesional.”
Secara umum, dilaporkan Noor Aman, BOPI sejauh ini merekomendasikan 11 klub layak mengikuti kompetisi ISL 2015. Ada lima klub yang dinyatakan masuk Kategori A, yaitu Semen Padang, Sriwijaya FC, Persib, Persija, dan Persipura. Sedangkan enam klub lain juga dinyatakan layak dan tinggal melengkapi sejumlah kecil dokumen pendukung, yakni PSM Makassar, Bali United, Barito Putra, Persiba Balikpapan, Pusamania Borneo, dan Persiram Raja Ampat.
Namun masih ada tujuh klub yang menurut BOPI perlu ditelusuri lebih lanjut. Empat klub sejauh ini belum direkomendasi karena belum menyerahkan laporan pajak tahun 2014 atau tahun-tahun sebelumnya, yaitu Persela Lamongan, Mitra Kukar, Gresik United, dan Perseru Serui. “Kami akan konsultasikan persoalan ini dengan Direktorat Jenderal Pajak,” Sekjen BOPI Heru Nugroho menjelaskan.
Pelita Bandung Raya (PBR) juga belum direkomendasi karena persoalan pajak. Selain itu, PBR pun belum memiliki kontrak dengan stadion di mana mereka akan bermain.
Yang cukup pelik adalah persoalan Persebaya dan Arema. Persebaya terkendala dokumen legalitas, sedangkan Arema bermasalah dalam hal legalitas, laporan keuangan, laporan pajak, serta pelunasan gaji pemain musim lalu.
“Untuk kedua tim ini, kami akan mencari solusinya dengan konsultasi ke Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kemenkumham,” kata Heru lagi. “Hasil konsultasi itulah yang akan menjadi dasar pengambilan keputusan soal rekomendasi secara keseluruhan.”
Menurut Noor Aman, upaya konsultasi dan validasi data ke berbagai pihak itu menunjukkan kesungguhan komitmen BOPI dalam proses verifikasi ini. “Intinya, kami ingin agar kompetisi ini betul-betul dikelola secara profesional dan diikuti oleh klub-klub yang memang profesional. Makanya, selain klubnya, kami juga memverifikasi PT Liga Indonesia sebagai operatornya. PT Liga juga harus profesional. Salah satunya, hak komersial klub harus segera diberikan, jangan ditunda-tunda.”