Tanggapi Komplain Kuasa Hukum Persires, Direktur SEMPRIT Minta Maaf
fdsinews,com – Ari Wibowo lapang dada menanggapi komplain kuasa hukum Persires. Direktur LSM Sepakbola Menuju Prestasi Tertinggi (SEMPRIT) ini mengajukan permintaan maaf melalui surat terbuka melalui beberapa media.
Pada rilisnya, Ari meminta maaf, khususnya atas komplain dari orang yang mengatasnamakan tim advokasi Persires. Selain itu, permintaan maafnya juga ditujukan kepada pihak Persebo dan Mojokerto Putra juga.
“Selain itu, saya juga meminta maaf pada suporter tim-tim tersebut,” tuturnya.
“Saya sebelumnya telah meminta maaf kepada tim melalui telepon dan sms. Oleh karena itu, saya bersedia mediasi supaya tidak berkepanjangan sampai ke ranah hukum,” Ari menambahkan.
Lebih lanjut, Ari menjelaskan asal muasal di balik komplain dari pihak Persires. Semua ini, menurut eks Manajer PSIS Semarang itu, bermula dari postingnya, Rabu (19/8) kemarin di grup SEMPRIT di Facebook. Di grup berisi 213 orang itu, ia menulis thread tentang informasi adanya tiga klub yang berpotensi ditunggangi kepentingan pihak-pihak yang ingin menjatuhkan kredibilitas Piala Kemerdekaan.
“Tulisan ini sifatnya tak serius, standar media sosial saja,” terang Ari.
Namun, meski mengaku tak serius, Ari menegaskan serius meminta maaf, terutama pada pihak yang mengajukan komplain.
“Semua untuk kebaikan sepakbola Indonesia,” pungkasnya.
Ini selengkapnya permintaan maaf Ari Wibowo atas komplain kuasa hukum Persires:
PERMINTAAN MAAF DAN KLARIFIKASI
Hari Rabu menjelang siang tgl 19 Agustus 2015, saya sempat menulis thread tentang informasi adanya 3 klub yang berpotensi ditunggangi kepentingan pihak-pihak yang ingin menjatuhkan kredibilitas Piala Kemerdekaan.
Atas tulisan di group kecil (SEMPRIT) beranggota 213 orang di media sosial yg sifatnya tidak serius (standar media sosial) tersebut saya meminta maaf, khususnya atas komplain dari orang yang mengatas-namakan tim advokasi Persires, dan kepada pihak Persebo dan Mojokerto Putra juga. Permintaan maaf untuk tim dan juga suporternya.
Saya telah meminta maaf kepada tim melalui telepon dan sms. Oleh karena itu, saya bersedia mediasi supaya tidak berkepanjangan sampai ke ranah hukum.
Demikian permintaan maaf saya secara terbuka dan akan ditindak-lanjuti melalui media massa.
Semua untuk kebaikan sepakbola Indonesia.
Terima Kasih
AW