Temui Tim 9, FDSI Dapatkan Dukungan
Jakarta, fdsinews.com – Rabu siang, 4 Februari 2015 FDSI mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan Tim 9 di kantor Kemenpora. Dengan undangan Nomor : 000275/D.V-1/II/2015 pihak Tim 9 melalui Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora yang juga merupakan anggota Tim 9 Bapak Gatot S. Dewa Broto mengundang FDSI pada acara dialog mengenai dunia persepakbolaan nasional.
Pada acara tersebut FDSI diwakili oleh Helmi Atmaja, Partoba Pangaribuan, Teguh Wiguna, Pungki Liga, Riqki Azmi dan Ai Hermayadi. Dari pihak Tim 9 diwakili oleh Bapak Oegroseno, Gatot S. Dewa Broto, Imam B. Prasojo, Joko Susilo, Eko Ciptadi, Nur Hasan, Yunus Husein dan Ricky Yakobi, sedangkan Ibu Natalia Subagio berhalangan hadir pada kesempatan tersebut.
Dalam suasana rapat yang cair dan penuh dengan suasana hangat, pihak Tim 9 mencoba menggali informasi mengenai permasalahan sepakbola nasional melalui kacamata suporter yang nantinya akan menjadi masukan bagi tim 9. Pihak FDSI sendiri pada kesempatan tersebut juga menyampaikan progres sengketa informasi antara FDSI dan PSSI yang saat ini masih berlangsung di PN Jakarta Pusat, perkembangan langkah-langkah hukum yang sedang ditempuh, termasuk juga perkembangan setelah FDSI menggandeng LBH Pers sebagai tim kuasa hukumnya.
Hasil dari rapat tersebut baik Tim 9 dan FDSI bersama-sama memetakan permasalahan sepakbola nasional dan FDSI menyampaikan beberapa alternatif solusi yang bisa dijadikan acuan Tim 9 dan direkomendasikan kepada Menpora nantinya. Mengenai proses sengketa informasi, pihak Tim 9 menyatakan mendukung penuh ikhtiar FDSI karena transparansi ini sejalan dengan agenda Tim 9. Bahkan Bapak Imam B. Prasojo menyatakan akan menyampaikan wacana pembentukan tim pengkajian masalah transparansi ini kepada Menpora yang terdiri dari beberapa elemen baik pakar hukum, praktisi maupun dari suporter sendiri, diharapkan hasil dari kajian itu nantinya bisa dijadikan masukan bagi Tim 9. Selain itu pihak Tim 9 juga bersedia untuk mengawal proses hukum yang sedang berlangsung dan menyatakan kesiapannya untuk memantau langsung jalannya persidangan.
Di akhir pertemuan, baik Tim 9 maupun FDSI saling bertukar harapan agar semua elemen sepakbola Indonesia bisa saling bersinergi, saling menguatkan dan saling memberikan dukungan demi prestasi sepakbola Indonesia itu sendiri.
“meskipun mundur dari waktu yang dijadwalkan semula namun FDSI tetap bersedia menunggu dan suasana rapat yang hangat tanpa diwarnai aksi lempar map”. “Kami sangat berharap pada Tim 9 bisa bertindak tegas pada PSSI yg selama ini anti kritik” kata Partoba salah satu wakil FDSI ketika di temuai reporter fdsinews usai rapat tersebut.
Selain membahas agenda sengketa informasi antara FDSI dan PSSI, FDSI juga meminta Tim 9 agar tidak perlu takut dengan sanksi FIFA. Karena beberapa negara yang terkena sanksi FIFA justru sepak bolanya makin maju dan berkembang setelah melewati masa hukuman