Sangat Disayangkan, Helmi Atmaja Memilih Memaafkan Admin FP Galeri Divisi Utama
FDSI News, Jakarta – Setelah adanya ancaman pelaporan ke pihak Kepolisian oleh FDSI karena tuduhan fitnah dan pencemaran nama baik pada ketua mereka oleh salah satu Admin, akhirnya Fanpage Galeri Divisi Utama dalam laman facebook mereka memberikan klarifikasi dan juga permohonan maaf secara resmi kepada Ketua FDSI Helmi Atmaja.
Banyak diantara member FDSI yang tidak puas dengan hal tersebut, mereka meminta supaya pelaporan ke pihak kepolisian tetap dilanjutkan agar dapat memberikan efek jera kepada orang-orang yang sering membuat dan menyebar fitnah tetapi tidak berani menunjukkan jatidirinya.
Dihubungi secara terpisah usai menjadi pembicara diacara Diskusi “Permainan ini Milik Siapa?” di Kampus UIN Ciputat Tangerang Selatan, ketua FDSI Helmi Atmaja mengatakan bahwa dia menerima permohonan maaf admin Galeri Divisi Utama tersebut dan memilih untuk tidak memperpanjang masalah itu.
“harus diingat bahwa perjuangan kita selama ini adalah melawan Mafia Sepakbola, musuh kita hanyalah para Mafia Bola yang merusak permainan ini dengan pengaturan skor, suap dan hanya berorientasi pada uang semata. Antar pecinta sepakbola walaupun berbeda pandangan kita harus tetap bersaudara, jangan menyebar fitnah antar sesama” ujar nya
Sementara itu pihak Panser biru yang namanya ikut disebut dalam status berbau fitnah dari Galeri Divisi Utama, lewat perwakilannya di Jabodetabek turut memberikan komentarnya atas masalah ini.
“Kami harap hal seperti ini jadi pelajaran semua pihak untuk saling menghormati pilihan masing-masing dan tidak mudah menyebar berita fitnah. Hubungan Panser Biru dan Snex itu sudah lama terjalin baik, lah tiba-tiba aja kok ada akun-akun gak jelas yang sok tau lantas bikin berita palsu yang mengatakan Panser Biru dan Snex bentrokan karena LPI” tegas Angga Melet Ketua Panser Biru Djabotabek.
Sebenarnya Divisi IT FDSI sendiri sudah mencoba menelusuri siapa yang membuat status fitnah di Fanpages Galeri Divisi Utama, seperti yang disampaikan oleh Heru Susanto.
“Kami sudah mencoba men-trace siapa yang membuat status tersebut, dan Alhamdulillah data datanya sudah kami dapat, sekarang tinggal menunggu instruksi dari Mas Helmi sambil juga kami pantau terus apakah akan ada fitnah-fitnah lagi yang dibuat oleh mereka (GDU)” tegas programmer berpengalaman ini.
Direktur LSM SEMPRIT Ari Wibowo yang sedianya sudah menyiapkan dua orang pengacara handal untuk memproses masalah pencemaran nama baik ini menyerahkan kelanjutan proses hukum tersebut kepada Helmi Atmaja sendiri.
“ya saya terserah Mas Helmi saja maunya bagaimana, yang pasti saya sudah siap 2000 persen untuk melanjutkan masalah ini ke meja hijau, orang orang kayak gitu yang hobi nya membuat dan menyebarkan fitnah harus merasakan dinginnya dinding penjara dan hambarnya nasi kangkung untuk tahanan” tegas nya