Film Panjang Itu Berjudul “Timnas U-19”

Pada 15 October 2014 11:47 WIB
Prev1 of 3Next

Apa saja kriteria sebuah film untuk menyandang predikat ‘menarik’? Bagi saya film yang menarik ada elemen kisah yang dramatis, dialog menarik, serta plot twist. Ya, ini memang selera, maka dari itu tak heran jika disuruh memilih antara Transformers atau Oldbboy, maka saya akan memilih film yang kedua, karena film asal Korea tersebut memiliki ketiga elemen diatas.

Dan jika perjalamanan timnas U-19 diibaratkan sebuah film, maka layaknya rasanya jika film tersebut mendapat predikat layak tonton. Mulai dari kisah dramatis yang mengiringi kebersamaan tim ini, lalu kutipan menarik yang dilontarkan baik oleh Indra Sjafri maupun pemain lainnya, dan yang terakhir plot twist yang (tidak) begitu mengagetkan.

Perjalanan “Garuda Muda” memang berliku selama setahun terakhir. Dari sebuah tim yang hanya dianggap ‘penerus kebobrokan’ menjadi alat propaganda kepengurusan PSSI saat ini. Figur yang menjadi saksi dramatisnya tim ini jelas Indra Sjafri. Pada 2012 atau masa awal kepimpinannya, timnas U-17 yang merupakan cikal bakal timnas U-19, sukses dibawanya menjuarai HKFA International Youth Football Invitation Tournament di Hong Kong. Persiapan minim plus kurangnya perhatian dari PSSI yang sibuk bertikai, menjadi oase tersendiri bagi pesepakbolaan negeri.

Namun konflik dimulai pelatih ketika asal Padang justru dicopot dari jabatannya, dan digantikan oleh Luis Manuel Blanco. Bak film romantis, dimana sang kekasih akan kembali menemukan tambatan hatinya, tak dinyana lelaki asal Argentina itu menolak untuk menukangi Evan Dimas dkk dengan alasan dirinya dikontrak untuk menangani timnas senior, bukan untuk menukangi para remaja ini. Indra Sjafri pun didaulat kembali menakhodai tim tersebut.

Coach Indra jelas bukan pelatih yang cengeng. Meski sempat dicampakan, mantan pemain PSP Padang ini tak patah arang namun justru kembali mempersembahkan gelar Juara HKFA, dengan dua pemainnya Gavin Kwan Adsit dan Mariando Djonak Uropmabin dinobatkan sebagai pemain terbaik.

Lagi-lagi kendala menerpa Indra Sjafri ketika dua pemain andalannya mundur dari seleksi kualifikasi Piala AFF U-19 di Sidoarjo. Gavin yang menjabat sebagai kapten, memilih ke Rumania untuk mengikuti trial bersama CFR Cluj, sedangkan Mariando dikarenakan alasan kesehatan.

Indra Sjafri jelas limbung, namun akhirnya berbekal blusukan dan pengalaman setahun menangani tim ini, para pengganti pun didapatkan. Evan Dimas Darmono ditunjuk menjadi kapten menggantikan Gavin, dan hebatnya menjadi pemain paling ikonik di skuad, Dengan skuad ini pula Piala AFF U-19 berhasil diboyong, dan meraih hasil sempurna dalam kualifikasi Piala Asia U-19, salah satunya kemenangan sensasional atas juara bertahan Korea Selatan.

Prev1 of 3Next

Komentar Pengunjung

Facebook Auto Publish Powered By : XYZScripts.com