Komdis PSSI Diramalkan Menutupi Fakta Tentang Vigit Waluyo

Pada 6 August 2015 09:26 WIB

Jakarta, fdsinews.com – Direktur LSM SEMPRIT (Sepakbola Menuju Prestasi Tertinggi) Ari Wibowo mengaku merasa senang dengan adanya rencana Komdis PSSI memanggil 4 pemain PSS Sleman yang baru saja bersaksi tentang kasus sepakbola gajah. Setidaknya ada potensi terjadinya revisi hukuman terhadap para pemain yang dalam kasus tersebut sebenarnya hanya sebagai korban.

Meskipun demikian Ari yang dalam event buka-bukaan tersebut menjadi fasilitator, tetap meragukan dengan goodwill PSSI menuntaskan kasus ini, berdasarkan pengalaman dari kasus-kasus sebelumnya.

Dulu kasus ini dilokalisir dengan hanya berhenti di level official PSS Sleman dimana tersangka utamanya diskenariokan adalah Ableh alias Erianto. Tujuannya guna melindungi Suparjiono yang saat itu menjabat sebagai Manager. Buktinya Suparjiono lepas dari hukuman Komdis.

Setelah event buka-bukaan yang diliput langsung oleh beberapa media elektronik dan belasan media cetak serta on line, fakta bahwa kesaksian 4 pemain menunjuk nama Suparjiono selaku pemberi instruksi tak bisa ditutupi lagi. Berita di berbagai media sudah menyebutkan nama Suparjiono selaku pemberi instruksi.

Perihal Suparjiono mengelak kesaksian ini dan meminta bukti, Ari justru mentertawakannya. Ini cara ngeles yang tidak rasional. Pemain ditengah lapangan mana mungkin membawa kamera atau alat rekaman, mereka cuma memiliki mata, telinga, dan hati nurani. Itulah yang diingat dan dikatakannya.

Ari juga sangat yakin bahwa sidang ulang komdis ini juga akan melokalisir kasus sebatas di Suparjiono saja sebagai obyeknya, dan berusaha mengabaikan fakta bahwa pemain juga bersaksi mendengar perkataan Suparjiono yang menyebut baru saja ditelpon Vigit Waluyo yang meminta PSS Sleman menghindari Barito FC supaya bisa lolos ke ISL. Dalam pemahaman pemain, telepon dari Vigit Waluyo itulah yang menyebabkan manajer Suparjiono memerintahkan skenario gol bunuh diri dalam partai sepakbola gajah yang menghebohkan antara PSS Sleman melawan PSIS Semarang.

Jika Komdis berusaha mengaburkan fakta tentang Suparjiono yang menyebut nyebut nama Vigit Waluyo, Ari menganggap bahwa PSSI tak punya goodwill apapun dalam isue mafia bola. Entry point sudah tersedia, mau dibongkar atau ditutupi, sepenuhnya ada di domain PSSI yang pasti akan mengundang Suparjiono dalam sidang ulang nanti. (Jkt-02)

Komentar Pengunjung

Facebook Auto Publish Powered By : XYZScripts.com